![]() |
(Doc. Ahmad Fauzi) foto bersama tim KSM-T kelompok 17 dengan ibu lansia usai sosialisasi inovasi pengelolaan sampah di desa Gading Kembar, Senin (20/02/2024). |
Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu lansia dari Yayasan Al-Ikhlas dan bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Bapak Junaidi, SE., M.SA., selaku pemateri, menegaskan bahwa, sampah bukan sekadar masalah, tetapi juga dapat menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
Ia menjelaskan bahwa sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, limbah dapur, dan limbah ternak dapat diolah menjadi kompos atau biogas.
"Metode ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ungkapnya.
Di sisi lain, sampah anorganik seperti plastik, logam, kaca, dan kertas dapat didaur ulang menjadi produk baru. Dalam sosialisasi ini, diperkenalkan berbagai inovasi pengolahan limbah elektronik dan botol plastik menjadi barang bernilai seperti pot bunga, tempat sampah, dan hiasan lainnya.
"Plastik merupakan ancaman besar bagi lingkungan, sehingga kita harus mulai mengelolanya dengan lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat," tambahnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Universitas Islam Malang Kelompok 17 akan melaksanakan program pemanfaatan sampah menjadi kompos, biogas, dan ecoenzim.
"Kami berharap program ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga dapat direalisasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari," ungkap salah satu perwakilan dari KSM Unisma.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
"Langkah kecil ini diharapkan dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan desa yang ramah lingkungan, bersih, dan berkelanjutan," pungkasnya.