![]() |
(Doc. Ilhan A Aziz) foto besama tim ksm-t unisma dalam program pembuatan dan penempatan tong sampah organik dan non-organik, Senin (24/02/2025). |
Meskipun sebagian warga yang memiliki lahan pribadi dapat mengatasi sampah dengan membakarnya, praktik membuang sampah di sungai atau kali tetap menjadi masalah besar karena tidak ada yang merawat atau membersihkannya.
Menyikapi hal tersebut, peserta Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) 19 menginisiasi program pembuatan dan penempatan tong sampah terpisah untuk sampah organik dan non-organik di enam titik strategis di dusun tersebut. Program ini dilengkapi dengan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya memilah sampah dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan.
Adapun penjelasannya untuk sampah:
1. SAMPAH ORGANIK
Adalah jenis sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis oleh mikroorganisme. Sampah ini biasanya bersal dari sisa makanan, dedaunan, ranting pohon, dan limbah pertanian. Contohnya: sisa makanan (nasi, sayur, buah), daun kering dan ranting, kulit buah dan sayur, kotorah hewan.
Manfaat pengelolaan sampah organik
• Dapat diolah menjadi kompos untuk pupuk alami
• Mengurangi volume sampah yang harus di buang
• Mejaga kebersihan lingkungan desa
2. SAMPAH NON-ORGANIK
Adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan umumnya berasal dari bahan buatan manusia. Contohnya: plastik (kantong plastik, botol air mineral), kaca (botol, pecahan kaca), kaleng dan logam (bekas makanan kaleng, paku), kertas dan karton.
Manfaat pengelolaan sampah Non-Organik
• Bisa di daur ulang untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
• Bisa di manfaatkan untuk kerajinan atau sumber ekonomi (misalnya di jual ke bank sampah)
• Mengurangi dampak pencemaran tanah dan air.
Target Sosialisasi: Siswa SD dan Santri TPQ
Tim KSM-T 19 memilih siswa SD dan santri TPQ sebagai target utama sosialisasi. Menurut Ibu Nafis, Kasun Gasek Wetan, edukasi kepada masyarakat umum seringkali tidak membuahkan hasil karena sikap acuh tak acuh yang masih dominan. Sebanyak 70% warga masih membuang sampah di pekarangan sendiri, sementara 30% lainnya membuang sampah di kali.
![]() |
(Doc. Ilhan A Aziz) sosialisasi tim ksm-t 19 kepada siswa sekolah dasar. |
Program ini tidak hanya berhenti pada pembuatan tong sampah dan sosialisasi, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran jangka panjang. Dengan membiasakan anak-anak memilah dan membuang sampah pada tempatnya, diharapkan kebiasaan ini akan terus terbawa hingga mereka dewasa dan memberikan dampak positif bagi lingkungan Dusun Gasek Wetan.
Melalui inisiatif ini, KSM-T 19 berkomitmen untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik, demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
*) Pewarta: Ilhan A Aziz.
*) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi.
*) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi.