![]() |
(Doc. Istimewa) Himpunan Mahasiswa Bangkalan tengah menyampaikan aspirasinya, namun tidak ditemui oleh pejabat publik Bangkalan, Jumat (25/04/2025). |
HARIANCENDEKIA, BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) menggelar audiensi resmi guna menyampaikan sejumlah aspirasi terkait dengan buruknya kualitas pelayanan publik yang selama ini dikeluhkan masyarakat pada beberapa kecamatan di kabupaten Bangakalan. Tetapi, rencana dialog tersebut tidak berjalan sesuai harapan, karena pihak pemerintah kabupaten Bangkalan tidak bersedia menemui peserta audiensi yang datang.
Ketua umum HIMABA. Masykur, menyatakan bahwa audiensi ini bertujuan untuk menyampaikan langsung temuan lapangan terkait Pelayanan publik yang kurang responsif, sulit untuk di akses, kurang terkoordinasi, dan birokrasi yang rumit.
"Kami datang dengan niat baik untuk berdialog dan mencari solusi,membawa aspirasi masyarakat dan usulan program. namun sangat disayangkan, kami dibiarkan menunggu tanpa kepastian," ujarnya, Jumat (25/04/25).
Masykur menambahkan, pihaknya telah melayangkan surat permohonan audiensi resmi pada tanggal 21 April 2025, dan mendapatkan konfirmasi secara lisan bahwa pertemuan akan dikonfirmasi kembali.
"Kami justru kecewa dengan sikap tidak profesional ini. Pelayanan publik yang sudah buruk justru direspon dengan ketertutupan," tambahnya.
Sementara itu, Ketidakhadiran pihak pemerintah memicu kekecewaan mendalam dari para mahasiswa. Beberapa di antara mereka menilai hal ini sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi yang telah dibawa.
Sejumlah mahasiswa yang hadir tetap menyampaikan aspirasi mereka melalui orasi didepan kantor pemerintahan kabupaten Bangkalan. Mereka juga menegaskan akan terus mengawal isu ini dan menggalang dukungan masyarakat untuk mendesak perbaikan layanan publik.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah kabupaten Bangkalan terkait ketidakhadiran mereka dalam agenda audiensi tersebut. Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) berencana akan menjadwalkan ulang pertemuan dan meminta klarifikasi atas sikap yang dinilai tidak kooperatif.