![]() |
(Doc. Istimewa) Foto bersama Aliansi BEM Pasuruan Raya Bersama Bupati Kabupaten Pasuruan, Selasa(01/06/2025) |
Tak hanya itu, Pres IDIN juga menyuarakan keprihatinannya terkait angka putus sekolah yang tinggi akibat ketidakmampuan ekonomi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah anak jalanan. "Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan sangat disayangkan jika ada yang terpaksa putus sekolah karena kendala biaya. Ini juga berkorelasi langsung dengan bertambahnya anak-anak di jalanan yang seharusnya mendapatkan akses pendidikan dan kehidupan yang layak," tegas Pres IDIN. Ia mendesak pemerintah untuk memperkuat program beasiswa dan bantuan pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
Sementara itu, Pres FAISAL mengangkat isu sensitif mengenai nasib guru honorer yang diberhentikan. "Banyak guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun tiba-tiba kehilangan pekerjaan tanpa kejelasan nasib. Bagaimana kelanjutan hidup mereka dan keluarga setelah pengabdian yang begitu panjang?" tanya Faisal, berharap Bupati dapat memberikan perhatian serius dan solusi konkret bagi para guru honorer yang terdampak.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Bupati Pasuruan, H. M. Rusdi Sutejo, menyampaikan terima kasih atas kepedulian mahasiswa. Beliau akan menindaklanjuti setiap poin yang disampaikan dan mencari solusi terbaik bersama dinas terkait. "Saya mengapresiasi masukan konstruktif dari teman" mahasiswa. Semua ini menjadi catatan penting bagi kami untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasuruan," Ungkap Bupati Pasuruan.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan mahasiswa dalam mengatasi berbagai permasalahan di Kabupaten Pasuruan, demi terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. (*)
*) Pewarta: Satrio