![]() |
| Ahmad Rizal M.E. |
Selama ini, sebagian masyarakat masih menunjukkan kecenderungan berpikir konsumtif dan ketergantungan terhadap bantuan eksternal maupun peluang instan. Padahal, kemandirian ekonomi menuntut adanya karakter produktif, kreatif, serta keberanian dalam mengambil risiko ekonomi. Oleh karena itu, pembentukan pola pikir yang berorientasi pada kerja keras, inovasi, dan kolaborasi perlu diintegrasikan secara sistematis melalui pendidikan formal, nonformal, maupun melalui penguatan nilai-nilai sosial di lingkungan masyarakat.
Lebih lanjut, penguatan kemandirian ekonomi nasional memerlukan dukungan terhadap sektor-sektor produktif seperti pertanian, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ekonomi digital. Meskipun pemerintah memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang kondusif, partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku ekonomi tetap menjadi faktor utama. Pengelolaan sumber daya lokal secara mandiri, efisien, dan berkelanjutan dapat mengurangi tingkat ketergantungan terhadap pihak eksternal dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Selain aspek teknis dan struktural, perubahan pola pikir menuju kemandirian ekonomi juga harus berlandaskan nilai-nilai moral dan spiritual. Kemandirian ekonomi tidak dimaknai sebagai upaya individualistik, tetapi sebagai kemampuan untuk berdiri secara mandiri sambil memberikan kontribusi sosial yang positif. Konsep self-reliance with social responsibility perlu dijadikan pedoman agar pembangunan ekonomi tidak hanya berorientasi pada akumulasi keuntungan, melainkan juga pada pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembangunan kemandirian ekonomi berawal dari rekonstruksi pola pikir masyarakat. Ketika individu memiliki mentalitas produktif, inovatif, dan bertanggung jawab, fondasi ekonomi nasional akan menjadi lebih kuat dan berkelanjutan. Perubahan besar dalam sistem ekonomi suatu bangsa senantiasa bermula dari perubahan paradigma berpikir yang konstruktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. (Red)
*) Penulis: Ahmad Rizal M. E.
**) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggung penulis, tidak menjadi tanggungjawab redaksi.

