![]() |
| (Doc. Istimewa) Ketua Umum PC PMII Mamuju Tengah, Muh. Nur Syawal, menyerukan semangat Sumpah Pemuda: “Fisik boleh lokal, tapi kepala harus global.” |
Ketua Umum PC PMII Mamuju Tengah, Muh. Nur Syawal, mengingatkan generasi muda agar tidak berpikir sempit. “Fisik kita boleh di lokal, tapi kepala kita harus global,” ujarnya.
Pesan ini sederhana tapi kuat: anak muda Indonesia harus punya wawasan luas, terbuka terhadap perubahan dunia, tapi tetap berakar pada semangat nasionalisme dan jati diri bangsa.
Di era digital seperti sekarang, tantangan pemuda jauh berbeda dibanding generasi sebelumnya. Dunia maya telah menjadi “lapangan perjuangan” baru. Di sana, arus informasi datang begitu cepat. Kadang membawa inspirasi, tapi juga bisa menjerumuskan jika tidak disaring dengan bijak. Di sinilah pentingnya literasi digital dan semangat kebangsaan agar generasi muda tetap bisa membedakan mana yang membangun, mana yang menyesatkan.
Setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, kita selalu diingatkan tentang pentingnya persatuan dan semangat untuk berkarya bagi negeri. Kini, semangat itu bisa diwujudkan lewat banyak cara: berinovasi, menggerakkan komunitas sosial, menjadi kreator digital yang menyebarkan hal positif, hingga berkolaborasi lintas bidang. Pemerintah, dunia pendidikan, pelaku usaha, dan masyarakat juga perlu saling mendukung agar ruang tumbuh bagi pemuda semakin luas.
Bonus demografi bukan sekadar soal angka, melainkan soal arah. Apakah generasi muda memilih menjadi penonton atau penggerak perubahan? Dengan semangat nasionalisme dan pikiran yang terbuka, pemuda Indonesia punya kesempatan besar untuk membawa bangsa ini melangkah lebih jauh menjadi bangsa besar. (Adv)
Link video bisa dilihat di : https://youtu.be/-ZPfnxHoGjI?feature=shared

