zmedia

Perempuan Muda IMM Mamuju Tengah Serukan Aksi Nyata di Momentum Sumpah Pemuda ke-97

(Doc. Istimewa) Arinil Hidayah, kader IMM Mamuju Tengah, mengajak generasi muda dan perempuan untuk menghidupkan semangat Sumpah Pemuda lewat aksi nyata.
HARIANCENDEKIA, MAMUJU - Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun ini menjadi momentum penting bagi anak muda Indonesia untuk kembali menatap arah perjuangan bangsa. Di tengah cepatnya arus digital dan perubahan sosial, semangat yang dulu menggerakkan para pemuda 1928 harus terus dijaga dan diterjemahkan dalam aksi nyata masa kini.

Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mamuju Tengah, Arinil Hidayah, mengajak seluruh generasi muda, masyarakat, dan khususnya para perempuan untuk menjadikan momen ini sebagai waktu refleksi.

“Kita perlu mengokohkan spirit semangat perjuangan para pemuda terdahulu, tapi tidak berhenti pada seremonial semata. Harus ada aksi nyata yang memberi dampak,” ujarnya.

Menurut Arinil, generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung program-program pemerintah yang berpihak pada rakyat dan berkeadilan sosial. Salah satunya adalah program Sekolah Rakyat, yang dinilainya sebagai langkah nyata dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui Sekolah Rakyat, anak muda dapat terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di daerah masing-masing.

“Dengan mengokohkan semangat Sumpah Pemuda, kita berharap program seperti Sekolah Rakyat bisa menjadi jembatan menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Arinil.

Ia menegaskan, cita-cita besar bangsa tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif generasi muda, terutama perempuan yang kini semakin banyak berperan di berbagai bidang.

Ia juga menekankan pentingnya perempuan muda untuk tampil lebih berani dan percaya diri dalam ruang publik. Menurutnya, peran perempuan tidak lagi sebatas pendukung, tetapi juga pemimpin yang mampu membawa perubahan di tingkat komunitas hingga nasional.

“Ketika perempuan berdaya, maka bangsa ini ikut kuat. Sekolah Rakyat bisa menjadi ruang belajar dan pengabdian bagi perempuan muda untuk ikut membangun bangsa,” tutur Arinil dengan semangat.

Peringatan Sumpah Pemuda bukan hanya perayaan sejarah, tetapi juga momentum untuk menyalakan kembali komitmen terhadap cita-cita kebangsaan. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan komunitas pemuda diharapkan dapat memperkuat gerakan sosial di akar rumput. Dengan cara itu, nilai-nilai persatuan dan semangat kebangsaan tidak hanya hidup dalam upacara, tetapi terasa nyata dalam keseharian masyarakat.

Momentum Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi pengingat bahwa nasionalisme tidak lahir dari pidato atau simbol, melainkan dari tindakan nyata. Melalui langkah-langkah kecil seperti mengajar, berbagi, berinovasi, dan peduli pada sesama, generasi muda bisa menjadi tulang punggung perubahan. Semangat kolaboratif seperti inilah yang akan membawa Indonesia melangkah pasti menuju masa depan yang berkeadilan dan berkemajuan. (Adv)

Link video bisa dilihat di : https://youtu.be/AOjCYQr6faY?feature=shared