zmedia

Polres Malang Selidiki Dugaan Keracunan Program Makan Bergizi Gratis di MTs Al-Khalifah Kepanjen

(Doc. Istimewa) Sejumlah siswa MTs Al-Khalifah Kepanjen mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan Malang setelah diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis, Kamis (23/10/2025).
HARIANCENDEKIA, MALANG - Polres Malang turun tangan menyelidiki kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa dan dua guru MTs Al-Khalifah di Desa Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (23/10). Insiden ini terjadi setelah mereka menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekitar pukul 10.30 WIB.

Sedikitnya 27 orang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi menu makan siang yang terdiri dari nasi, ayam goreng, tahu saus barbeque, sayur jagung-wortel, dan buah pisang. Para korban segera dilarikan ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan beberapa lainnya mendapat perawatan di klinik terdekat.

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan pihak kepolisian langsung bertindak begitu mendapat laporan dari pihak sekolah.

“Begitu mendapat laporan, tim langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah serta Dinas Kesehatan untuk memastikan penanganan para korban,” ujar Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).

Menurut Bambang, tim Inafis Satreskrim Polres Malang telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengambil sampel makanan guna diteliti di laboratorium.

“Kejadian ini masih dalam penyelidikan. Kami menunggu hasil uji sampel makanan sebelum menentukan langkah hukum lebih lanjut,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Danang Yudanto meminta masyarakat, khususnya orang tua siswa, agar tetap tenang. Ia menegaskan bahwa seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis dan kondisinya kini berangsur membaik.

“Kami masih menunggu hasil uji sampel makanan untuk memastikan penyebab pastinya. Yang jelas, semua korban sudah mendapat perawatan dan kondisinya membaik,” ujar Danang.

Danang menambahkan, pihak kepolisian juga tengah menelusuri asal makanan dari program MBG yang diketahui disiapkan oleh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen.

“Kami akan memintai keterangan dari pihak penyedia makanan untuk mengetahui proses pengolahan dan distribusinya,” imbuhnya.

Hingga kini, aparat kepolisian bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Malang masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut. Pemerintah daerah juga berjanji akan mengevaluasi pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak terulang. (Red)