![]() |
(Doc. CCTV Kota Malang). Ratusan mahasiwa gelar aksi di depan kantor DPRD Kota Malang, soroti pemotongan anggran pendidikan dan kesehatan, Selasa (18/02/2025). |
Mereka menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak mewakili aspirasi rakyat. Aksi ini dimulai dengan long march dari kawasan Stadion Gajayana dan tiba di Bundaran Tugu, tepat di depan Balai Kota Malang serta Gedung DPRD, sekitar pukul 12.49 WIB.
Berdasarkan hasil pantauan hariancendekia.com, sejumlah mahasiswa mengenakan dress code hitam, membawa poster, spanduk, serta mobil komando sebagai bentuk perlawanan. Setiba di lokasi, mereka mengawali demonstrasi dengan aksi teatrikal, berbaring tengkurap di atas aspal jalan, sembari melantunkan lagu Tanah Airku.
Aparat kepolisian telah berjaga sejak pagi untuk mengamankan jalannya aksi. Dari atas mobil komando, seorang orator memimpin jalannya demonstrasi dan memberikan semangat kepada massa.
"Tepuk tangan untuk mahasiswa, mari silakan berdiri kembali. Hidup rakyat Indonesia!" seru orator dari atas mobil komando.
Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti pemotongan anggaran pendidikan dan kesehatan yang dialihkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan kepentingan rakyat dan justru mengesampingkan sektor pendidikan yang menjadi fondasi utama pembangunan bangsa.
"Pendidikan mestinya jadi prioritas utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan mengisi perut," tegas salah satu orator di hadapan para demonstran.
Aksi demonstrasi ini masih berlangsung dengan mahasiswa yang membuka panggung bebas bagi siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasi mereka. Dengan lantang, massa menyerukan perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
"Lawan!" teriak mahasiswa secara serentak.