zmedia

WNA Rusia Dianiaya dan Diperas, Diduga Dilakukan Warga Ukraina Bertopeng di Bali

(Doc. Istimewa) WNA Rusia berinisial RSM (42) mengaku jadi korban pengeroyokan dan pemerasan brutal oleh dua pria bertopeng yang diduga asal Ukraina
HARIANCENDEKIA, BALI – Seorang pria warga negara Rusia berinisial RSM (42) melaporkan dirinya menjadi korban pengeroyokan dan pemerasan yang dilakukan secara brutal oleh dua pria bertopeng yang diduga berasal dari Ukraina.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam, 9 Juli 2025, sekitar pukul 23.00 WITA, di kediamannya yang terletak di kawasan Jimbaran, Badung, Bali.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, SIK., mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan terkait kasus tersebut dan sudah membuatkan berita acara pengaduan.

“Petugas telah memberikan arahan kepada pelapor untuk melengkapi bukti-bukti pendukung, seperti keterangan saksi, hasil pemeriksaan medis, serta dokumentasi luka di bagian wajah dan tubuh guna keperluan pembuatan Laporan Polisi (LP),” jelas Kombes Ariasandy pada Rabu (16/7/2025), dikutip dari tvOnenews.com.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, RSM menyampaikan kepada pihak kepolisian bahwa ia telah tinggal dan berinvestasi secara sah di Bali. Saat kejadian berlangsung, rekan bisnisnya disebutkan sedang tidak berada di tempat.

RSM juga mengaku bahwa dirinya telah menjalankan kewajiban membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia. Namun, ia menuding bahwa data pribadinya telah disalahgunakan oleh oknum di kantor Imigrasi.

“Imigrasi Bali menjual datanya kepada bandit dari Ukraina. Mereka memberitahu alamat tinggal satu tempat dengan temannya," ungkap RSM sebagaimana dikutip petugas berdasarkan keterangannya, Senin 14 Juli 2025.

Masih menurut RSM, pada malam kejadian, dua pria yang mengenakan seragam Imigrasi bersama dua orang lainnya yang mengenakan topeng masuk secara paksa ke dalam rumahnya.

Ia mengaku menjadi korban penganiayaan berat dan bahkan sempat terancam dibunuh.

“Mereka memaksa korban untuk membayar 150 ribu dolar AS atau akan dibunuh. Karena tidak merespons, pengusaha Rusia ini dikeroyok hingga tak berdaya dan ditinggal pergi. Korban tidak mengerti, kenapa Bali jadi tempat paling berbahaya di dunia?” lanjutnya.

RSM telah mengajukan permintaan perlindungan kepada aparat penegak hukum Indonesia, serta mendesak agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan keterlibatan oknum dan tindak kejahatan yang dialaminya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Imigrasi Bali maupun Kepolisian Daerah Bali terkait insiden tersebut. (Red)
ADVERTISMENTADVERTISMENT