zmedia

Unsri Jatuhkan Sanksi, HIMATETA Dibekukan Setahun Imbas Video Ciuman

(Doc. Unsi) Kampus Universitas Sriwijaya
HARIANCENDEKIA, PALEMBANG - Universitas Sriwijaya (Unsri) membekukan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) selama setahun. Keputusan ini diambil setelah viralnya video mahasiswa baru yang diminta kakak tingkat untuk berciuman dalam sebuah kegiatan kemahasiswaan.

Kepala Kantor Humas dan Protokol Unsri, Nurly Meilinda, membenarkan langkah tersebut. Ia menjelaskan, pihak kampus juga telah membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti kasus yang terjadi di Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pertanian.

"Itu dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pertanian. Mereka sudah dipanggil dan sudah diberikan teguran. Dan langkah yang tercepat kami lakukan adalah membekukan HIMATETA selama setahun," ujar Nurly dilansir dari detik.com, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, Unsri juga menugaskan Satgas untuk mendalami lebih lanjut pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Tim Satgas diminta untuk menginvestigasi lanjutan terkait pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di hari itu. Meski sudah dilakukan pemanggilan oleh pihak fakultas, tetapi masih tetap dikroscek," tambahnya.

Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) dalam kegiatan praklinning atau gotong royong bersih-bersih yang resmi diizinkan kampus. Namun, setelah kegiatan berakhir, salah satu mahasiswa senior diduga secara spontan meminta maba untuk berciuman. Aksi itu direkam, lalu diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.

"Usai viral, kakak tingkat sudah dipanggil terkait kejadian tersebut, dan dari pengakuan mereka bahwa ciuman tersebut tidak dipaksa," jelas Nurly.

Selain peristiwa itu, tim investigasi juga tengah menelusuri isu adanya ajakan berkelahi dalam kegiatan yang sama. Nurly menegaskan, sanksi lebih lanjut akan diberikan sesuai hasil temuan investigasi.

"Jika memang ada pelanggaran maka akan ada sanksi mulai dari teguran, pembinaan, hingga jika berat bisa dikorsing. Namun masih menunggu hasil investigasi," tegasnya.

Kasus ini memicu perhatian publik setelah video tersebut ramai diperbincangkan di media sosial dan menuai kritik terhadap praktik orientasi mahasiswa di kampus. (Red)