 |
| (Doc. Antara) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturahmi dengan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), Jumat (28/2/2025). |
Pertemuan ini dilaksanakan usai penutupan retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dengan fokus pada diskusi strategi kepemimpinan, hilirisasi industri, serta pengembangan sektor agro di Jawa Timur.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (1/3/2025), Khofifah menyebut pertemuan ini sebagai kesempatan berharga untuk memperkaya wawasan kepemimpinan dari pengalaman Jokowi.
"Kami mendapatkan pengayaan dari pengalaman luar biasa yang beliau miliki, yang tentunya menjadi bekal penting bagi kami dalam memimpin daerah masing-masing," ujarnya di lansir dari Antara.
Khofifah menekankan pentingnya adaptasi pemimpin daerah terhadap dinamika global, nasional, dan lokal. Menurutnya, Jokowi memberikan arahan khusus terkait perencanaan program berskala besar.
"Beliau berpesan, dalam memulai program besar, model bisnisnya harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pasarnya juga harus dipastikan sebelum dikembangkan lebih masif," jelasnya.
Diskusi juga menyoroti potensi hilirisasi industri dan penguatan sektor agro di Jawa Timur. Khofifah mengungkapkan, sektor manufaktur di provinsi tersebut telah tumbuh melampaui rata-rata nasional. Sementara di sektor agro, Jawa Timur memiliki produk unggulan seperti alpukat, durian, salak, kelapa, dan ikan hias.
"Apa yang menjadi rekomendasi dan masukan dari Presiden ke-7 ini akan menjadi perhatian bagi kami untuk diterapkan di Jawa Timur," tambahnya.
Pertemuan ini turut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifatul Choiri Fauzi, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, serta sejumlah kepala daerah Jatim, seperti Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, dan Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo.