zmedia

Melatih Kreativitas: Hal Penting Yang Sering Diabaikan

Pitrus Puspito.
HARIANCENDEKIA, OPINI - Kreativitas bukanlah bakat alami, melainkan keterampilan yang harus terus dilatih. Daya kreatif seorang individu harus ditumbuhkan sejak kecil dan dikembangkan sepanjang hayat.

Mari kita mengingat dua ektrem teori perkembangan anak, yaitu teori nativisme dan teori perkembangan kognitif. Teori pertama menyatakan bahwa anak lahir dengan bakat alami, sementara teori kedua berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Maka dari itu, kreativitas tergolong keterampilan yang berkembang karena berbagai faktor.

Dalam teori pendidikan, ada empat aspek dalam keterampilan berpikir kreatif, yaitu aspek fluency (kefasihan), flexibility (fleksibilitas), originatily (keaslian), dan elaboration (elaborasi). Keempat aspek ini tentu perlu dilatih dan diasah layaknya pisau. Melatih dan mengasah keempat aspek keterampilan berpikir kreatif bisa dengan rangsangan, pengkondisian atau pembiasaan.

Harus Menjadi Kebiasaan (Habits)

Seseorang yang sadar untuk mengembangkan kreativitasnya, ia dengan sengaja dan terencana akan melatih kreativitasnya dengan cara atau pembiasaan. Menurut Ivan Pavlov pembiasaan positif yang diajarkan kepada anak secara terus-menerus akan menumbuhkan watak dan karakter yang baik. Begitu juga pembiasaan dalam hal kreativitas, berarti seseorang dengan didiplin dan terus-menerus menemukan cara terbaik dalam aktivitasnya serta untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Pembiasaan berpikir kreatif juga akan menumbuhkan keterampilan lain seperti berpikir kritis dan inovatif.

Ketika seorang yang dengan kreativitas tinggi cenderung memiliki berbagai solusi untuk satu masalah. Berbagai solusi itu merupakan hasil dari berpikir kritis dan dari berbagai solusi itu pasti ada kebaruan yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya, inilah sisi inovatifnya. Menumbuhkan kreativitas pada anak juga dibutuhkan ruang dan kebebasan. Sebagai contoh kasus, dulu ketika duduk di sekolah dasar (SD) sebagian besar dari kita pasti senang ketika guru menambahkan kata ‘bebas’ pada materi pelajarannya, misalnya mengarang bebas, menggambar bebas, olah raga bebas dan sebagainya. Kebebasan dan ruang yang diberikan kepada anak memancing mereka untuk berkreasi secara leluasa.

Keterampilan berpikir kreatif seharusnya dijadikan pembelajaran resmi di sekolah, karena kreativitas telah terbukti menjadi faktor penentu keberhasilan seorang individu atau kelompok bahkan kemajuan suatu bangsa. Dengan demikikan kreativitas dapat dikembangkan melalui pembelajaran, pembiasaan dan pengalaman langsung individu di dalam hidupnya.

Tips Menumbuhkan Kreativitas

Berikut ini beberapa cara untuk melatih keterampilan berpikir kreatif dalam keseharian. Pertama, membiasakan diri untuk menyediakan sejumlah jawaban dari sebuah pertanyaan. Cara ini juga berlatih untuk memikirkan bermacam-macam cara yang berbeda untuk menyelesaikan suatu masalah. Seseorang akan belajar memikirkan kemungkinan-kemungkinan hal yang akan terjadi dari sebuah tindakan.

Cara kedua, belajar untuk menilai kekurangan dan keunggulan dari sebuah objek atau situasi. Proses ini melatih seseorang untuk memberi penilaian sebelum melakukan tindakan yang akan diambilnya. Cara ketiga, memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, berita, musik, film, dan objek lainnya termasuk menafsirkan masalah. Hal ini penting untuk melatih menggunakan berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan masalah.

Cara keempat, menggolongkan hal-hal menurut pembagian kategori yang berbeda. Menggolongkan atau mengklasifikasikan benda maupun situasi merupakan proses awal seseorang berpikir sistematis dan metodologis. Cara berikutnya yakni menemukan ide baru setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan orang lain. Ide baru itu merupakan pengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.

Cara terakhir yaitu mencari arti yang mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah terperinci. Pada proses ini seseorang mulai mencoba serta menguji detail-detail untuk tindakan berikutnya. Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih keterampilan berpikir kreatif. Sebagai proses berlatih dari subjek manusia yang dinamis, tentu saja ada cara lain untuk mengembangkan kreativitas seseorang. Semoga kita semua tertantang untuk mengembangkan kreativitas dalam diri kita masing-masing. (*)
***
*) Penulis: Pitrus Puspito, Guru Bahasa Indonesia dan Penikmat Seni.
*) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi.
**) Update Info Terbaru HARIAN CENDEKIA
Saluran WhatsApp: bit.ly/WAhariancendekia