![]() |
(Doc. AI) Ilustrasi aparat kepolisian saat mengahadari kontestasi Pemira UNITRI |
Kehadiran aparat berseragam di tengah jalannya Pemira yang seharusnya berlangsung damai dinilai tidak lazim. Sejumlah mahasiswa menyatakan keterkejutannya dan mengaku merasa tidak nyaman atas keberadaan aparat yang muncul tanpa pemberitahuan maupun alasan resmi.
“Kampus adalah ruang akademik dan demokrasi. Masuknya polisi tanpa dasar resmi dapat menciptakan tekanan psikologis dan mengganggu kebebasan berpendapat mahasiswa,” ujar salah satu anggota panitia Pemira yang meminta identitasnya dirahasiakan, Kamis (31/07/2025).
Aliansi Mahasiswa Aktivis UNITRI menyatakan tengah melakukan penelusuran atas dugaan intervensi dari pihak eksternal maupun internal kampus. Sementara itu, pihak Rektorat UNITRI membantah tegas bahwa mereka telah menginstruksikan atau mengundang aparat kepolisian ke kampus.
“Rektorat tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk mendatangkan polisi ke kampus. Kami menghargai proses demokrasi mahasiswa dan berkomitmen untuk menjaga netralitas serta suasana kampus yang kondusif,” ujar salah satu pejabat kampus saat dikonfirmasi, Kamis (31/07/2025).
Meskipun klarifikasi telah disampaikan, mahasiswa tetap mendorong agar dilakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kehadiran aparat di lingkungan akademik tersebut. Mereka menilai bahwa peristiwa ini dapat menjadi preseden negatif bagi kebebasan berorganisasi dan demokrasi kampus.
“Harus ada kejelasan dan pertanggungjawaban. Kampus tidak boleh menjadi ruang yang dikontrol oleh ketakutan,” ungkap salah satu mahasiswa yang aktif mengawal jalannya Pemira.
Aliansi Mahasiswa Aktivis UNITRI menyatakan akan terus mengawal isu ini dan berkomitmen menyampaikan informasi faktual kepada publik kampus. Mereka menekankan bahwa proses demokrasi mahasiswa harus dijaga dari segala bentuk tekanan maupun intervensi yang berpotensi mencederai nilai-nilai kebebasan akademik.
Sampai saat ini, pewarta menunggu konfirmasi resmi dari pihak tersebut terkait alasan kehadiran aparat di lingkungan kampus UNITRI pada saat Pemira berlangsung. (*)
*) Pewarta: Rahman Mujahid, Mahasiswa Unitri Malang.
**) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggung penulis, tidak menjadi tanggungjawab redaksi.