Menjaga Indonesia dengan Sinergi Generasi Muda dan Aparat Penegak Hukum

Robaitulloh Salim MS., S. Sos., M. Si., Staf Ahli DPR RI sekaligus Wakil Sekretaris PC GP Ansor Banyuwangi

HARIANCENDEKIA, OPINI - Menjaga keutuhan bangsa bukan hanya tugas pemerintah atau aparat keamanan semata, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. Di tengah dinamika politik, derasnya arus globalisasi, serta tantangan oligarki yang kerap memengaruhi kebijakan negara, kolaborasi antara generasi muda dan aparat penegak hukum menjadi semakin krusial.

Generasi muda memiliki energi, idealisme, dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran. Mereka adalah agen perubahan yang mendorong lahirnya gagasan segar demi perbaikan bangsa. Namun, idealisme itu perlu ruang untuk diolah dan disalurkan agar tidak berhenti pada retorika. Di sisi lain, aparat penegak hukum memiliki pengalaman, otoritas, dan akses untuk memastikan keamanan serta menegakkan aturan. Jika kedua elemen ini bersatu, akan tercipta keseimbangan ideal: demokrasi tetap berjalan, sementara stabilitas negara terjaga.

Robaitulloh Salim MS., S.Sos., M.Si., Staf Ahli DPR RI sekaligus Wakil Sekretaris PC GP Ansor Banyuwangi, menegaskan pentingnya sinergi tersebut. Menurutnya, aparat dan pemuda bukanlah dua kutub yang harus berseberangan, melainkan dua pilar yang saling menguatkan. “Sinergi antara masyarakat sipil dan aparat penegak hukum adalah pilar utama dalam menjaga stabilitas nasional. Pemuda dengan idealismenya harus diberi ruang, sementara aparat dengan pengalamannya harus memberikan bimbingan. Dari sini, kepercayaan publik bisa tumbuh,” ujarnya.

Pandangan ini menegaskan bahwa membangun jembatan komunikasi antara pemuda dan aparat bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan strategis bangsa. Kecurigaan tanpa dialog hanya akan melahirkan jarak dan ketidakpercayaan. Sebaliknya, kolaborasi dapat menciptakan solusi bersama atas berbagai tantangan, mulai dari isu keamanan, keadilan sosial, hingga penegakan demokrasi.

Ke depan, sinergi ini bisa diwujudkan melalui forum kebangsaan, pendidikan politik, hingga kolaborasi program sosial. Aparat tidak lagi dipandang hanya sebagai simbol kekuasaan, melainkan sebagai mitra masyarakat. Sementara itu, pemuda tidak sekadar menjadi pengkritik, tetapi juga penyumbang gagasan yang konstruktif.

Indonesia yang besar membutuhkan keseimbangan antara keamanan dan demokrasi. Keseimbangan itu hanya akan terwujud jika aparat penegak hukum dan generasi muda berdiri bersama menjaga kepentingan rakyat. Dengan sinergi keduanya, bangsa ini tidak hanya stabil, tetapi juga bergerak maju dengan semangat kolektif dan optimisme baru. (*)

*) Penulis: Robaitulloh Salim MS., S. Sos., M. Si., Staf Ahli DPR RI sekaligus Wakil Sekretaris PC GP Ansor Banyuwangi.

**) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggung penulis, tidak menjadi tanggungjawab redaksi.