zmedia

TVRI Dapat Hak Siar Piala Dunia 2026, Masyarakat Bisa Nonton Gratis

(Doc. FIFA) Logo piala dunia 2026
HARIANCENDEKIA, JAKARTA - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) resmi mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026. DPR mengimbau TVRI segera berbenah agar mampu menghadirkan siaran berkualitas dan menjangkau seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Anggota Komisi VII DPR, Hendry Munief, menyambut baik penugasan TVRI sebagai pemegang hak siar ajang sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut. Menurutnya, kehadiran televisi publik dalam menayangkan pertandingan tim nasional di Piala Dunia sejalan dengan aspirasi masyarakat.

“Kami ucapkan selamat buat TVRI mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026. Dengan adanya hak siar itu, masyarakat dapat menikmati secara gratis, serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar,” kata Hendry dalam keterangan resminya, Rabu (1/10/2025).

Ia menilai hak siar tersebut menjadi momentum penting bagi TVRI untuk meningkatkan layanan publik. Revitalisasi infrastruktur penyiaran dinilai mutlak dilakukan, mengingat sebagian besar peralatan siaran TVRI sudah berusia lama.

“Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berumur. Semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat,” ujarnya.

Hendry menjelaskan, DPR melalui Komisi VII telah menyetujui penambahan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas siaran televisi publik tersebut. Dukungan itu diharapkan dapat memperkuat peran TVRI sebagai media publik yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk daerah pedalaman dan pulau terluar.

Selain itu, ia menilai keberhasilan TVRI dalam menayangkan Piala Dunia 2026 dengan kualitas baik akan berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi masyarakat.

“Momentum penyelenggaraan turnamen sepak bola terbesar di dunia bisa mendorong sektor usaha kecil dan menengah, mulai dari kuliner, kedai kopi, hingga industri garmen yang menjual atribut pendukung kegiatan nonton bareng,” tutur Hendry.

Ia menambahkan, penyelenggaraan nonton bareng di berbagai daerah juga berpotensi menggerakkan industri kreatif dan sektor jasa. Dengan begitu, manfaat Piala Dunia 2026 tidak hanya dirasakan dalam bidang hiburan, tetapi juga dalam penguatan ekonomi rakyat. (Red)