![]() |
(Doc. Pewarta) Moch Haris Ikhdam Kholid |
“Kalau ada banyak BUMDes yang gagal, pasti ada yang salah dari manajemennya. Sebaliknya, kalau ada BUMDes yang berhasil, itu karena tata kelola yang baik,” kata Haris usai menerima penghargaan.
Dalam gagasannya, Haris menilai kampus perlu memproduksi tenaga ahli dan menempatkan mereka di desa secara serius.
“Setiap desa butuh satu pendamping ahli yang benar-benar fokus. Kampus harus bertanggung jawab membina desa, bekerja kolaboratif sesuai kebutuhan lokal. Dari desa inilah kebangkitan ekonomi nasional bisa dimulai,” ujarnya.
Ketua panitia National Jurnalistik Competition, Hendra, menyebut ide Haris sebagai solusi berbasis data.
“Konsep Akademi Desa menawarkan model pembangunan yang bisa langsung diaplikasikan. Karyanya layak mendapat juara karena memadukan kritik dan solusi,” katanya.
Kompetisi jurnalistik ini diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia dengan kategori opini bertema ekonomi dan digitalisasi. Kemenangan Haris menambah daftar prestasi mahasiswa Unisma di tingkat nasional. (*)
*) Pewarta: A Fauzi