zmedia

Dugaan Pelecehan Mahasiswi Lewat Foto Diam-diam, Pelaku Akui Kesalahan dan Minta Maaf

(Doc Radar Jambi) Ilustrasi permohonan maaf
HARIANCENDEKIA, MALANG - Setelah viralnya dugaan kasus pelecehan terhadap seorang mahasiswi melalui penyebaran foto diam-diam oleh MA (23), salah satu ketua ormawa di salah satu kampus kota malang yang diduga sebagai pelaku, akhirnya buka suara.

Dalam wawancara eksklusif bersama Hariancendekia.com pada Selasa (5/8/2025), ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pihak yang merasa dirugikan.

“Saya mengakui kesalahan saya dan meminta maaf kepada pihak yang tersinggung serta merasa dilecehkan. Tujuan saya bukan untuk menyebarluaskan ke publik. Saya memang mengirim foto tersebut, tapi hanya ke grup kelompok internal saja yang isinya hanya beberapa orang saja, dan grup itu tiap harinya hanya berisi guyonan saja, setiap guyonan ya selesai pada waktu itu saja” jelas MA.

Ia tidak pernah menyangka tindakannya akan berbuntut panjang. Ia berdalih bahwa dirinya tidak pernah memiliki ekspektasi bahwa salah satu anggota grup itu akan meneruskan atau menyebarkan foto tersebut, apalagi hingga sampai ke tangan korban.

“Saya tidak pernah punya ekspektasi bahwa salah satu anggota grup akan menyebarkannya, apalagi kepada yang bersangkutan," tambahnya

"Sebelumnya saya rasa di anggota grup itu tidak ada memiliki hubungan dengan pihak tersebut, alhasil saya kirim foto itu digrup. Sekali lagi saya minta maaf atas keteledoran saya,” tegasnya.

MA juga menyebut bahwa kekacauan yang terjadi dipicu oleh ulah salah satu anggota grup inisial NH (22) yang turut memberikan komentar tidak pantas pada foto tersebut.

“Untuk caption yang tidak senonoh itu bukan dari saya. Itu dari salah satu anggota grup, yang berinisial NH, juga mungkin ada anggota lain yang merasa tidak nyaman hingga akhirnya membocorkannya," tegasnya

"Saya mohon ini tidak dikaitkan dengan jabatan saya. Sekali lagi saya minta maaf atas keteledoran saya yang telah mengirimkan foto tersebut ke grup. Saya berusaha untuk menghubungi korban untuk permintaan maaf atas kesalahan saya. Namun dia belum meresponnya," pungkasnya.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah SA (22), seorang mahasiswi, melaporkan bahwa bagian tubuhnya dipotret secara diam-diam oleh MA saat rapat organisasi di sebuah kedai kopi kawasan Lowokwaru, Kota Malang. Foto tersebut kemudian beredar di grup WhatsApp internal berisi laki-laki dengan komentar tidak pantas yang mengundang trauma bagi korban. (*)

*) Pewarta: M. Dzunnurain, Redaksi Hariancendekia.com
ADVERTISMENTADVERTISMENT