![]() |
(Doc. Pewarta) Ahmad Fauzi saat menyampaikan materi pada kegiatan KSM-E FIA Unisma di MA Plus Khairuddin Gondanglegi Malang |
Ahmad Fauzi, penerima Beasiswa Unggulan sekaligus mahasiswa Magister Administrasi Publik Universitas Brawijaya, hadir sebagai narasumber utama. Ia menjelaskan pentingnya keseimbangan antara penguasaan hard skill dan soft skill agar generasi Z siap bersaing di dunia kerja maupun perguruan tinggi.
“Generasi Z harus mampu menguasai teknologi, berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan baik. Dunia kerja dan dunia kuliah menuntut kesiapan yang berbeda dibanding generasi sebelumnya,” ujarnya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan seputar cara mengasah kemampuan berpikir kritis dan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran efektif. Fauzi menekankan bahwa teknologi harus digunakan secara bijak dan produktif.
“Jangan hanya menjadi pengguna teknologi, tapi ciptakan inovasi yang bermanfaat. Bijaklah dalam menggunakan media sosial dan internet,” pesannya.
Di akhir sesi, Fauzi memberikan pesan yang menjadi sorotan acara.
“Investasi paling mahal adalah otak. Rawat, pelihara, dan jadikan ia bermakna. Secanggih apa pun teknologi, otak tetap menjadi pemegang kendali di era digital,” tegasnya.
Pihak MA Plus Khairuddin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Mereka menilai program KSM UNISMA memberikan dampak positif bagi siswa, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perubahan zaman.
Penyelenggara berharap kolaborasi serupa dapat dilanjutkan di masa depan untuk membentuk generasi muda yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing di era digital. (*)
*) Pewarta: Tim KSM-E FIA Unisma.
**) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggung penulis, tidak menjadi tanggungjawab redaksi.