![]() |
(Doc. Istimewa) Baleho Desa Maling di Pamekasan |
Tokoh masyarakat setempat, Marsuto Alvianto, menyampaikan bahwa audiensi dengan kepolisian tetap akan digelar jika belum ada kejelasan perkembangan penanganan kasus. Ratusan warga disebut siap mendatangi Polres Pamekasan untuk meminta penjelasan.
“Rencananya hari ini, Kamis (21/8/2025), kami akan ke Mapolres. Tapi kami putuskan ditunda. Sebenarnya bukan gagal, hanya dijadwalkan ulang sekitar tanggal 29 atau waktu tertentu. Kami lihat dulu bagaimana langkah pihak kepolisian. Kalau belum ada kejelasan, audiensi tetap akan kami lakukan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya.
Penundaan rencana audiensi itu juga telah diumumkan kepada masyarakat melalui pamflet yang beredar di media sosial.
Sebelumnya, Desa Larangan Badung menjadi sorotan publik setelah warganya memasang baliho besar bertuliskan “Selamat Datang di Desa Maling” pada Selasa (19/8/2025). Aksi tersebut disebut sebagai bentuk kekecewaan mendalam warga karena kasus pencurian motor yang dilaporkan tak kunjung menemui titik terang.
Marsuto Alvianto mengungkapkan, dirinya bahkan menjadi korban pencurian perhiasan emas senilai Rp125 juta. Selain itu, setidaknya sudah enam kali pencurian motor terjadi di desa tersebut.
“Masalah ini sudah kami laporkan ke polisi, tapi sampai sekarang belum ada titik terang,” tegasnya.
Sejak kasus itu ramai diperbincangkan, polisi sempat melakukan penggerebekan di rumah salah seorang warga berinisial M di Dusun Pokapoh. Namun, hasil penggerebekan belum dipublikasikan secara jelas kepada masyarakat.
Baliho sindiran di desa itu kini sudah berganti tulisan baru, yakni “Selamat Datang di Desa Paling Aman”. Menurut Alvianto, kalimat tersebut justru merupakan bentuk protes yang lebih tajam.
“Maling yang mencuri di desa ini aman. Itu saking kesalnya warga,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jufriadi, menegaskan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian di Desa Larangan Badung.
“Masih dalam penyelidikan, Mas,” singkatnya.
Kasus ini hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan warga maupun di media sosial, menunggu langkah tegas dari aparat kepolisian. (Red)