![]() |
(Doc. Pewarta) Pengurus baru Forum Internal Mahasiswa Pamekasan (FIMP) periode 2025–2026 resmi dilantik di Malang, tegaskan solidaritas dan kekeluargaan |
Momen pelantikan semakin istimewa dengan kehadiran dua penasehat dan pembina FIMP, yakni H. Choirul Rozi, S.S., M.Pd., Dosen Fakultas Ekonomi UIN Malang serta Mohammad Faiq, S.H., M.H., Dosen Fakultas Syariah UIN Malang. Hadir pula perwakilan organisasi mahasiswa seperti Imapada UM, FKMP UB, IMABA, FKMSB, HIMASPA, hingga FOB UIN Malang.
Acara dibuka pukul 13.30 WIB dengan laporan pertanggungjawaban Ketua Pelaksana, Bilal Istiqlal. Ia menekankan bahwa suksesnya kegiatan ini adalah hasil kerja sama tim.
“Tantangan selalu ada, namun dengan solidaritas kita berhasil menyelenggarakan acara ini. Semoga semangat kebersamaan ini terus mengalir di FIMP,” ujarnya.
Ketua Umum demisioner, Tamamur Raviq, dalam sambutannya berpesan agar pengurus baru melanjutkan estafet perjuangan organisasi dengan penuh tanggung jawab.
“Organisasi ini bukan hanya tempat berkumpul, melainkan wadah untuk belajar, bertumbuh, dan mengabdi. Jadikan FIMP sebagai rumah kedua yang penuh kehangatan,” pesannya.
Sementara itu, penasehat FIMP, Choirul Rozi, menekankan pentingnya integritas dalam berorganisasi.
“Sebagai mahasiswa, kalian adalah agen perubahan. FIMP harus menjadi garda terdepan dalam menebarkan kebaikan dan membangun daerah. Jaga nama baik almamater dan tanah kelahiran, terus jalin silaturahmi, eratkan persaudaraan,” tegasnya.
Ketua Umum terpilih, Ach Abrori, menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan. Ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan FIMP organisasi yang solid dan bermanfaat bagi masyarakat.
“FIMP bukan hanya milik pengurus, melainkan milik kita semua. Jangan pernah menjauh untuk dikejar, dan jangan pernah mengejar untuk menjauh, karena roda organisasi dijalankan bersama, bukan oleh satu orang saja,” ungkapnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan Studium Generale oleh Mohammad Faiq yang menekankan pentingnya karakter dan mental bagi mahasiswa.
“Keberhasilan sejati adalah ketika ilmu yang kita miliki dapat memberi manfaat bagi orang lain. FIMP adalah laboratorium sosial untuk melatih manajerial dan empati, sebab suatu saat kita akan kembali membangun Pamekasan,” tuturnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Moh. Qoidul Ghurril Muhajjilin. Pelantikan ini menandai awal baru bagi FIMP, dengan harapan pengurus periode 2025–2026 dapat membawa organisasi lebih maju, produktif, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, agama, serta tanah kelahiran Pamekasan. (Adv)