zmedia

Mengapa TEYL Penting? Mengenal Lebih Jauh Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak

HARIANCENDEKIA, OPINI - Mengajar bahasa Inggris sejak usia dini atau yang dikenal Teaching English for Young Learners (TEYL) telah menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang memiliki peran strategis untuk masa depan anak-anak, baik dalam pendidikan, karier, maupun kehidupan sehari-hari.

Kebijakan pendidikan Indonesia, seperti yang diatur dalam SK Mendikbud No. 060/U/1993, memberikan dasar hukum bagi pengajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolah dasar. Hal ini membuka peluang bagi anak-anak untuk mengenal bahasa Inggris sejak dini, namun juga menuntut pendekatan yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik pembelajar muda.

Anak-anak usia 6–12 tahun, yang sering disebut sebagai English for Young Learners (EYL), memiliki karakteristik unik dalam belajar bahasa. Mereka cepat meniru bunyi dan kosakata, memiliki ingatan yang tajam, dan merespons sesuatu dengan spontan. Namun, sifat egosentris mereka, terutama di usia lebih muda, membuat mereka cenderung hanya tertarik pada hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, anak-anak memiliki tingkat konsentrasi yang pendek, sehingga aktivitas pembelajaran harus variatif dan menarik. Sifat imajinatif dan aktif mereka juga menjadi tantangan dan peluang bagi guru untuk merancang metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.

Keberhasilan pembelajaran EYL sangat bergantung pada teknik dan strategi yang digunakan oleh guru. Teknik seperti Listen and Repeat memungkinkan anak-anak untuk meniru bunyi dengan cepat, sedangkan Listen and Act melibatkan mereka dalam aktivitas fisik yang interaktif. Selain itu, penggunaan pertanyaan seperti Yes/No Question dan WH Question membantu meningkatkan keterampilan berbicara mereka.

Aktivitas kreatif lainnya, seperti menggunakan lagu dan permainan, memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya mendidik tetapi juga menyenangkan. Lagu-lagu sederhana dengan lirik yang diulang-ulang, seperti "Happy Birthday to You" atau "Old MacDonald," membantu anak menghafal kosakata dan frasa baru dengan mudah.

Seorang guru EYL harus ramah, kreatif, dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Seperti metode pembelajaran melalui lagu dan permainan sangatlah efektif untuk pembelajar muda. Lagu-lagu yang disertai gerakan tubuh, seperti "The Hokey Pokey," tidak hanya membantu anak memahami kosakata tetapi juga meningkatkan koordinasi fisik mereka.

Tidak hanya itu, permainan seperti Whisper Game atau Guessing Game mengajarkan anak untuk mendengarkan dengan cermat, berpikir kreatif, dan berkomunikasi secara aktif. Aktivitas ini memberikan nuansa pembelajaran yang tidak terasa seperti beban, melainkan sebagai bagian dari permainan yang menyenangkan.

Meskipun pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak memiliki banyak keuntungan, tantangan juga tidak bisa diabaikan. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang pendek, sehingga guru perlu terus berinovasi dalam menyusun aktivitas belajar yang variatif.

Selain itu, tidak semua guru memiliki pelatihan khusus untuk mengajar anak-anak, sehingga penting bagi lembaga pendidikan untuk menyediakan program pelatihan yang relevan. Materi pembelajaran juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif dan emosional anak, agar mereka dapat menerima pelajaran dengan optimal tanpa merasa terbebani.

*) Penulis : Muhanmad Dzunnurain, Founder of Newsroom Citizen Community.
*) Seluruh isi berita, artikel atauopini sepenuhnya tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi.
**) Dapatkan akses informasi HARIAN CENDEKIA lebih mudah dan cepat di Saluran WhatsApp dan Instagram, jangan lupa di follow.