zmedia

Membangun Kemampuan Berpikir Kritis dan Menciptakan Mahasiswa yang Mandiri dalam Beradvokasi

(Doc. BEM FIA Unisma) Sesi foto bersama Achmad Najib A.D., S.H selaku pemateri dalam kegiatan Advo Center yang diselenggarakan oleh BEM FIA Unisma di Kaf Cafe, Sabtu (20/05/2025).
HARIANCENDEKIA, MALANG - Divisi Advokesma BEM FIA UNISMA sukses menyelenggarakan kegiatan Advo Center, sebuah program kerja yang bertujuan untuk menumbuhkan pola pikir kritis dan semangat kemandirian mahasiswa dalam dunia advokasi. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 19.00 WITA hingga selesai, yang bertempat di Kaf Cafe, Sabtu (24/05/2025).

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Yalal Wathon, dan Mars FIA, yang membuka suasana dengan nuansa nasionalisme dan semangat kelembagaan. Selanjutnya, sambutan pertama disampaikan oleh Muqtadir Dandy selaku Ketua Pelaksana, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pembentukan karakter mahasiswa yang kritis dan berdaya.

Sambutan kedua disampaikan oleh Muhammad Fauzan Firja, Ketua BEM FIA UNISMA. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan visi, misi, dan tujuan didirikannya Divisi Advokesma, yaitu sebagai ruang perjuangan mahasiswa dalam menyuarakan kepentingan akademik dan sosial, serta menjadi wadah pengembangan kapasitas berpikir kritis dan solutif dalam menghadapi tantangan masyarakat dan dunia kampus.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penampilan puisi oleh Denil Haq yang membawakan karya bertema “Ijazah Palsu”. Puisi ini menyuarakan realita pahit tentang ketidaksesuaian antara gelar akademik dan kompetensi nyata yang dimiliki. Isinya mengkritisi ironi sistem pendidikan yang mahal namun tidak menjamin kesejahteraan lulusan, serta menggambarkan kesenjangan antara dunia akademik dan realitas lapangan kerja yang dihadapi rakyat.

Setelah penampilan puisi, acara masuk pada sesi inti berupa pemaparan materi oleh Achmad Najib A.D., S.H., Presiden Mahasiswa UNISMA tahun 2022, dengan Dewi Sri Ariyati, anggota Divisi Advokesma, sebagai moderator.

Dalam sesi ini, pemateri membahas mengenai tiga tingkat kesadaran manusia, yaitu:
  1. Kesadaran Magis – menerima segala hal secara pasif tanpa pertanyaan.
  2. Kesadaran Naif – mulai menyadari masalah namun belum memiliki kemampuan berpikir kritis.
  3. Kesadaran Kritis – mampu menganalisis dan mencari solusi secara rasional dan bertanggung jawab.
Selain itu, disampaikan pula pentingnya kemampuan problem solving, yang terdiri dari empat langkah utama:
  1. Memahami situasi saat ini
  2. Mengidentifikasi akar permasalahan
  3. Menyusun rencana tindakan yang konkret dan efektif
  4. Melakukan eksekusi dan perubahan jika diperlukan hingga masalah benar-benar selesai
Setelah penyampaian materi, sesi tanya jawab berlangsung secara interaktif dan antusias. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan terlibat dalam diskusi kritis mengenai dinamika advokasi dan problematika mahasiswa.

Sebagai bentuk penghargaan, dilakukan penyerahan sertifikat kepada pemateri oleh Ketua Pelaksana, Muqtadir Dandy, sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan inspirasi yang telah diberikan.

Acara ditutup dengan doa bersama, diikuti dengan sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, moderator, dan pemateri, sebagai simbol kebersamaan dan dokumentasi momen bersejarah bagi Divisi Advokesma BEM FIA UNISMA.

Melalui kegiatan Advo Center, Divisi Advokesma BEM FIA UNISMA berharap dapat terus menciptakan ruang-ruang diskusi yang membangun, memberdayakan mahasiswa, dan mendorong mereka menjadi agen perubahan yang berpikir kritis, solutif, dan berpihak pada kebenaran. (Adv/Rai)
***
*) Pewarta: Divisi Advokesma BEM FIA Unisma.
*) Seluruh isi berita, artikel, atau opini sepenuhnya tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi.
**) Update Info Terbaru HARIAN CENDEKIA
Saluran WhatsApp: bit.ly/WAhariancendekia
IKLAN SIDEBAR Donasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung operasional, pengelolaan konten, dan pengembangan website.